Pelajaran dan Tugas Sekolah

tendangan si madun

Memasuki tahun 2012, pemirsa MNCTV kian dimanjakan dengan hadirnya berbagai program baru nan spesial. Salah satunya lewat tayangan sinetron terbaru bertajuk “Tendangan Si Madun”. Serial bergenre drama komedi keluarga yang dikemas apik oleh MD Entertainment ini terinspirasi oleh besarnya animo masyarakat akan olah raga sepak bola yang belakangan kian populer di tanah air.


Unsur komedi dan sepak bola pada serial “Tendangan Si Madun” terasa begitu kental lantaran turut didukung oleh nama-nama beken seperti Asrul Dahlan (Syafei), dan Udin Nganga (H. Udin). Acting natural keduanya yang kerap menggelitik pemirsa tak perlu diragukan lagi. Selain mereka, hadirnya Yusuf Mahardika (Madun) dan Baron Yusuf (Martin) pun turut memberi warna tersendiri. Khusus Yusuf Mahardika, sebagai tokoh utama ia turut ditunjang oleh kemampuan mumpuni dalam mengolah si kulit
bundar. Tak heran, karena Yusuf Mahardika adalah Kapten Timnas U-14. Hal ini tentu memberi nilai lebih pada serial ini.

Kehadiran beberapa pemain Timnas Indonesia sebagai bintang tamu seperti Christian Gonzales, dll pada episode-episode tertentu semakin membuat serial yang tayang perdana pada 9 Januari 2012, setiap Senin s.d Jumat mulai pukul 20.00 WIB ini terasa spesial.

Drama terbaik MNCTV “Tendangan Si Madun” mengisahkan perjalanan hidup Muhammadun alias Madun (11 tahun) dalam memperjuangkan cita-citanya untuk menjadi seorang pemain bola. Bapaknya, Syafei (40 tahun) yang guru ngaji keturunan Medan itu sangat ingin anaknya menjadi seorang kyai atau ustadz. Karena itu Syafei selalu menghalangi upaya Madun menggapai cita-citanya tersebut. Bagi dia, pilihan untuk Madun hanya satu, yaitu jadi seorang ahli agama. Emaknya Madun, yaitu Kirana yang asli Betawi menjadi serba salah. Satu sisi dia harus patuh pada suami yang anti bola. Tapi di sisi lain dia pun tidak ingin menghalangi Madun mewujudkan cita-citanya. Dia tak tega mengekang Madun yang begitu mencintai bola.

Untuk mewujudkan impiannya, Madun menghadapi persaingan dengan Martin (12 tahun), anak Udin 40 tahun). Martin selalu menjadi penghalang Madun di lapangan. Ambisinya yang sangat ingin bermain bola membuatnya begitu membenci Madun yang menjadi pesaingnya di lapangan. Udin yang memang sangat mendukung Martin berupaya sedemikian rupa menfasilitasi Martin, bahkan mendatangkan pelatih asing. Udin yang duda itu sangat antipati pada Syafei. Syafei baginya adalah musuh bebuyutan. Tapi adik Martin, yaitu Zaenab menyukai Madun. Udin selalu berusaha menjauhkan Zaenab dari Madun. Kedekatan Zaenab pada Madun membuat Udin semakin membenci Syafei. Syafei dengan sikap tawadu/rendah hati tetap memperlakukan Udin sebagai sahabat.

Martin selalu mendapatkan dukungan serius dari Udin. Udin begitu berambisi agar Martin menjadi pemain profesional. Berbagai cara dilakukan untuk mewujudkan mimpinya itu. Di antaranya adalah selalu mengganti pelatih Martin jika dinilai gagal. Sementara itu Madun malah mengalami sebaliknya. Dia selalu mendapatkan berbagai hambatan dalam mengembangkan bakatnya, terutama dari Syafei. Syafei selalu menggunakan berbagai cara untuk menghalangi keinginan Madun. Namun begitu Madun selalu dapat melewati hambatan yang dihadapinya(Mun/A-147)***
BACA SELENGKAPNYA...


Mirip dengan tendangan si madun :


1 Komentar untuk "tendangan si madun"

saya suka yusuf mahardika dan bang gonzales apalagi udin nga nga lucu banget

Back To Top